TEMA - KEARIFAN LOKAL 2024



Membuat Gula Aren

Pengantar

Gula aren adalah pemanis buatan yang terbuat dari cairan nira yang berasal dari pohon aren. Gula aren di temukan di wilayah Asia Selatan dan Tenggara, di wilayah tersebut gula aren di buat dengan cara tradisional serta di manfaatkan atau di gunakan untuk bahan masakan.

Pada awal nya dulu hanya ada gula putih dan coklat yang di sebarkan oleh negara Polinesia yang sebagian dari Asia Tenggara. Setelah itu Bangsa Eropa memperkenalkan gula aren kepada Indonesia pada abad ke-18 di Jawa Barat, yang menjadikan Jawa Barat sebagai pampor  yang unggul pada saat kolonial Belanda. Penyebaran gula aren pun berkembang sehingga menjadikan Indonesia sebagai Sentra Gula Aren. Sentra Gula Aren adalah sebuah bangunan yang digunakan untuk mengolah gula aren dan di manfaatkan untuk produk lain nya.

Contoh sentra gula aren :

1. Daerah Tompobulu, Maros

Sentra tersebut  di gunakan untuk pengolahan gula aren, yang bermanfaat untuk membangkitkan produksi dan penghasilan warga setempat.

2. Daerah Kabupaten Temanggung Jawa Tengah

Di sana sangat di kenal sebagai daerah penghasil gula aren berkualitas baik.

3. Daerah Sumatera Selatan

Pemerintah daerah tersebut memberi dukungan penuh terhadap masyarakat agar bisa membudidayakan aren, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat nya.

 Pengumpulan Bahan Baku berupa Nira

1. memilih pohon aren yang sehat dan sudah berusia sekitar 5-7 tahun, agar menghasilkan nira yang banyak

2. membuat lubang yang dalam dibatang pohon agar mengalirkan banyak nira tetapi tidak merusak jaringan pohon

3. memasang wadah yang bersih untuk menampung nira yang mengalir dari batang pohon

4. pengumpulan nira dilakukan mulai dari malam sampai pagi hari sebelum nira menguap dan terkontaminasi 

5. setelah dikumpulkan nira harus segera diolah agar menghindari fermentasi, jika tidak akan segera diolah, simpan nira didalam wadah dan ditempatkan di tempat yang sejuk

 Proses Pengolahan sampai Pengemasan

Nira direbus selama ± 5 jam diatas wajan yang besar dan dengan api yng sedang, cairan nira harus sering diaduk selama proses perebusan agar tidak terjadi gosong hingga hasil gula terasa pahit. Ketika mendidih, nira yang sedang dipanaskan akan mengeluarkan buih, untuk mencegah meluapnya buih taburkan dua buah kemiri yang telah dihaluskan atau bisa dengan dua sendok makan minyak kelapa. Membuang buih yang keliar saat nira sudah mendidih, pembuangan buih ini berguna agar saat sedang dicetak gula dapat mengeras dan tidak menghitam. Setelah direbus beberapa lama cairan fula akan berubah warna menjadi kecoklatan. Untuk memastikan nira sudah bisa dicetak atau belum yaitu dengan cara memasukan nirake dalam air dingin, jiga air nira langsung membeku maka gula merah siap untuk dicetak. Tuangkanlah nira pada cetakan, selanjutnya gula yang sudah membeku diamkan selama 1 malam hingga dingin lalu gula aren sudah bisa dibungkus.

 Penerapan dan Manfaat Gula Aren

Gula aren adalah pemanis alami yang dihasilkan dari nira pohon enau (Arenga pinnata). Gula ini memiliki aroma khas dan cita rasa karamel yang lembut, sehingga sering digunakan dalam berbagai kuliner tradisional Indonesia. Berikut ini adalah penerapan dan manfaat gula aren dalam kehidupan sehari-hari:

 1. Penerapan Gula Aren

• Gula aren sering digunakan dalam makanan dan minuman tradisional Indonesia, seperti kolak, cendol, klepon, dan wedang jahe. Rasanya yang khas memberikan rasa manis yang lebih kaya dibandingkan dengan gula pasir biasa.

 

• Dalam masakan, gula aren juga digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat saus dan kuah, seperti pada masakan gudeg, sate, atau semur. Gula ini memberikan warna kecokelatan alami dan rasa gurih manis.

 

 • Pemanis Minuman

Selain digunakan dalam masakan, gula aren juga banyak diaplikasikan sebagai pemanis dalam minuman seperti kopi, teh, atau susu. Banyak orang memilih gula aren sebagai alternatif yang lebih sehat dibandingkan gula putih.

 

  • Produk Olahan Modern

Seiring berkembangnya industri makanan dan minuman, gula aren kini digunakan dalam produk-produk modern seperti es krim, cokelat, atau snack. Kandungan nutrisinya serta rasanya yang unik menjadikannya pilihan menarik dalam berbagai inovasi produk.

 

 2. Manfaat Gula Aren

 

• Sumber Energi Alami

Gula aren merupakan sumber energi cepat karena kandungan karbohidratnya yang mudah diserap tubuh. Namun, indeks glikemiknya lebih rendah dibandingkan gula putih, sehingga dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

 

• Kaya Nutrisi

Gula aren mengandung mineral seperti kalium, magnesium, dan zat besi, yang baik untuk tubuh. Ini menjadikannya lebih unggul dari gula pasir yang hanya memberikan kalori tanpa kandungan nutrisi.

 

• Meningkatkan Kesehatan Pencernaan

Gula aren mengandung serat alami yang dapat membantu memperlancar pencernaan. Serat ini dapat mencegah sembelit dan mendukung fungsi usus yang sehat.

 

• Membantu Menjaga Kesehatan Jantung

Kandungan kalium dalam gula aren bermanfaat untuk membantu mengatur tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung. Kalium berfungsi menyeimbangkan cairan dalam tubuh, yang sangat penting bagi kesehatan kardiovaskular.

 

• Alternatif Gula yang Lebih Sehat

Bagi orang yang ingin mengurangi konsumsi gula putih, gula aren adalah alternatif yang lebih baik karena indeks glikemiknya yang rendah dan kandungan nutrisinya. Gula aren juga dianggap lebih alami karena proses pembuatannya minim pemrosesan kimia.


Kesimpulan

  Gula aren adalah pemanis alami yang berasal dari nira pohon aren, banyak ditemukan di Asia Selatan dan Tenggara. Diperkenalkan di Indonesia oleh bangsa Eropa pada abad ke-18, gula aren kini menjadi sentra pengolahan di berbagai daerah, seperti Maros dan Temanggung. Proses pengumpulan nira melibatkan pemilihan pohon yang sehat, pengolahan melalui perebusan selama lima jam, dan pencetakan. Gula aren sering digunakan dalam masakan tradisional, minuman, serta produk modern, dan menawarkan manfaat kesehatan, termasuk sumber energi alami, kaya mineral, serta mendukung pencernaan dan kesehatan jantung.


Hasil Produk :





Kelas : Xl.6

Pembimbing :

Arif Rahmanullah, S.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Pages